Siapa Saja yang Membutuhkan Homeschooling? Berikut Daftarnya!

Siapa yang Membutuhkan Homeschooling

Halo Hazeneers! balik lagi nih sama mimin. Mimin punya info menarik lagi nih buat kamu.

Kamu tau gak sih, gak semua anak bisa cocok loh sama homeschooling, walau fleksibel dan memiliki berbagai kelebihan lainya ada beberapa tipe anak yang benar – benar membutuhkan homeschooling.

Penasaran kan sebenarnya, Siapa Saja yang Membutuhkan Homeschooling? bahas yuk bareng mimin agar parents tau dan paham sebenarnya siapa anak yang cocok dengan homeschooling!

7 Tipe Anak yang Membutuhkan Homeschooling

Nah Hazeneers, Menurut mimin nih ada 7 tipe anak yang cocok banget untuk homeschooling. berikut kriterianya!

1. Anak yang Mengidap Penyakit Tertentu

Beberapa anak mungkin memiliki kondisi medis yang membutuhkan pengawasan khusus atau harus melakukan check up ke rumah sakit berulang kali. 

Pastinya anak seperti ini butuh banget jadwal yang fleksibel. Homeschooling bisa menjadi pilihan yang paling bagus nih.

Karena homeschooling memberikan kebebasan memilih jadwal dan kurikulum. Berarti kapan anak mau belajar bisa disesuaikan dengan jadwal check up yang tidak bisa parents tunda. 

2. Anak Penyandang Disabilitas

Anak penyandang disabilitas tentu memiliki kesulitan belajar bila disamakan dengan anak lain, padahal mungkin kemampuan belajar mereka lebih besar dari anak yang tidak memiliki disabilitas.

Mereka membutuhkan kegiatan belajar yang disesuaikan termasuk guru yang memiliki spesialisasi menangani dan mengajar penyandang disabilitas.

Contohnya bila anak dengan disabilitas tuna netra (gangguan penglihatan) dapat belajar dengan audio atau braille, anak dengan tuna rungu (gangguan pendengaran) dapat belajar dengan tulisan dan komunikasi sign language.

Masih banyak contoh disabilitas yang membutuhkan pembelajaran khusus. Nah homeschooling cocok nih untuk  kondisi seperti ini, karena parents dapat memilih pelajaran dan guru yang tepat buat anak seperti ini.

3. Anak dengan Pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder menyebabkan anak tidak bisa fokus, hiperaktif, dan impulsif yang disebabkan oleh ganguan saraf.

Anak dengan ADHD memerlukan guru yang paham dengan kondisinya, terlatih untuk sabar dan dapat mengambil perhatian anak. Kurikulum juga harus sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan anak tersebut.

Dengan fleksibilitas Homeschooling, parents dapat mengatur ini semua serta memantau apakah anak belajar dengan baik dan memiliki perkembangan dalam pelajaran yang dia senangi. 

4. Anak dengan Pengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder)

OCD atau Obsessive Compulsive Disorder merupakan gangguan psikologis yang menyebabkan anak melakukan satu hal secara berulang kali.

Anak pengidap OCD memiliki suatu obsesi pada sesuatu yang berkaitan dengan rasa takut mereka, seperti takut dengan kotoran sehingga mereka menghabiskan waktu untuk bersih – bersih secara berulang, atau takut salah sehingga menghitung berulang dan lainya.

Dengan kondisi seperti ini anak mudah tertekan, dengan homeschooling parents bisa mengayomi langsung anak saat belajar, memilih pelajaran yang sesuai dengan rasa takut anak, atau mencari guru khusus yang profesional untuk membimbing anak pengidap OCD.

5. Anak Penderita Disleksia 

Disleksia adalah gangguan neurologis yang menyebabkan seseorang tidak bisa menulis, membaca, dan mengeja dengan baik. Kondisi ini menyebabkan anak tidak bisa belajar menggunakan buku yang terdapat banyak tulisan.

Anak dengan disleksia akan kesulitan belajar dengan buku teks, mereka membutuhkan pelajaran yang menggunakan gambar, audio, dan pembelajaran kinestetik atau pembelajaran yang membuat mereka bergerak.

Homeschooling, dengan kebebasannya dapat memberi solusi ke parents untuk memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan anak seperti ini.

6. Anak dengan Jadwal Kegiatan yang Padat.

“Anak dengan jadwal kegiatan yang padat? Mana ada sih!” Tunggu dulu parents, sebelum kalian bilang begitu, ada loh anak – anak yang sudah memiliki jadwal yang sangat padat dan mengganggu aktivitas belajar mereka di sekolah.

Contohnya anak – anak yang ingin bercita-cita menjadi aktor, seniman, atlet dan lainnya, mereka pasti banyak mengikuti pelatihan atau les di luar kegiatan akademik sekolah. Nah, disinilah peran kalian parents untuk memberikan alternatif pembelajaran sekolah agar mereka bisa menggapai cita-citanya.

Tentu anak yang seperti ini membutuh kan jadwal pembelajaran yang fleksibel, disini lah homeschooling cocok menjadi sarana pendidikan, karena parents dapat menyesuaikan jadwal juga mata pelajaran yang dapat menunjang prestasi si kecil.

7. Anak yang Orangtuanya Sering Berpindah-Pindah

Nah kalau yang ini tergantung dari parents juga, jika parents memiliki pekerjaan yang mengharuskan pindah tempat tinggal berulang kali anak pasti juga akan terkena dampaknya.

Ketika pindah rumah yang jauh, otomatis anak juga harus pindah sekolah, jika ini sering terjadi maka biaya sekolah anak juga akan membengkak kan? Bayangkan setiap pindah parents harus membayar uang masuk sekolah baru.

Tidak hanya itu parents, anak juga pasti merasa kehilangan atau kesepian karena tidak dapat membangun koneksi yang baik dengan sekitarnya, baik teman atau guru.

Proses pembelajaran anak pun pasti ikut terganggu karena harus mengejar sampai mana sekolah sudah belajar atau sebaliknya menunggu materi mengejar apa yang anak sudah pelajari di sekolah sebelumnya.

Homeschooling mampu menangani masalah ini, karena parents bisa mengajari secara langsung tanpa harus pergi ke sekolah. Parents juga bisa mencari lembaga homeschooling yang menyediakan modul dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan si anak.

Kesimpulan

Gimana info yang mimin kasih? Semoga bermanfaat ya Hazeners. Sebelum mimin tutup mimin mau tambahkan sedikit nih opini mimin.

Kalau kita perhatiin dari artikel di atas tentang siapa saja yang membutuhkan homeschooling, kita tidak bisa memungkiri bahwa diantara mereka banyak kalangan yang sering dibully di lingkungannya.

Menurut mimin, selain membantu kebutuhan si anak, homeschooling juga melindungi mereka dari bully dan juga memastikan lingkungan yang aman untuk mereka belajar.

Mimin rasa cukup tambahan, semoga ada manfaatnya untuk Hazeners dan kita ketemu lagi dilain waktu ya!

Share the Post:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

en_US